Muhasabah itu penting. Kerana nafsu kita siang dan malam mengajak ke arah kejahatan dan kesia-siaan. Setidak-tidaknya muhasabah ini akan bertindak sebagai pengawas atas segala tindakan yang kita lakukan
Firman Allah swt yang bermaksud:
”Dan demi jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, Dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. (As-Syam:10-12)
Renungkanlah saudaraku khususnya buat hati ini,
Bagaimana Allah swt menghadiahkan ampunan begitu besar terhadap perilaku salah yang sudah kita lakukan disepanjang detik waktu yang berlalu. Mengapa begitu luar biasa Allah swt menghamparkan pahala ampunan itu yang di tawarkan kepada hamba-hamba-Nya, namun malangnya mengapa kita semakin berjauhan dari rahmatnya. Apa hikmah yang ada di sebalik limpahan maghfirah yang Allah telah janjikan buat kita semua? Nabi s.a.w. bersabda:
”Hamba yang penuh dosa namun selalu mengharap keampunan Allah, lebih baik jika dibandingkan dengan hamba yang selalu beribadah namun putus asa dari rahmat~Nya.
Kata Ibnu 'Athaillah,
Apabila engkau berbuat dosa, maka itu jangan menjadi alasan keputusasaanmu dalam menggapai istiqamah dengan Tuhanmu, kerana boleh jadi itulah dosa terakhir yang ditakdirkan bagimu.
Firman Allah swt yang bermaksud:
”Katakanlah (Wahai Muhammad): "Wahai hambahambaKu Yang telah melampaui batas terhadap diri mereka sendiri (dengan perbuatan-perbuatan maksiat), janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah, kerana Sesungguhnya Allah mengampunkan Segala dosa; Sesungguhnya Dia lah jua Yang Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani. (Az Zumar:53)
Post a Comment