Followers

Saturday, July 31

TAZKIRAH RAMADHAN AL-MUBARAK

Posted by Abdullah Imrran As-Sabar on 12:55 AM 0 comments

Ramadhan sudah hampir..adakah kita sudah bersedia untuk menghadapi Ramadhan?

Pertama

Do'a malaikat Jibril menjelang Ramadhan " "Ya Allah tolong abaikan puasa ummat Muhammad, apabila sebelum memasuki bulan Ramadhan kerana dia tidak melakukan hal-hal yang berikut:

* Tidak memohon maaf terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya (jika masih ada);

* Tidak berma'afan terlebih dahulu antara suami isteri;

* Tidak bermaafan terlebih dahulu dengan orang-orang sekitarnya.

Maka Rasulullah saw pun mengatakan Amiin sebanyak 3 kali.

Dapatkah kita bayangkan, yang berdo'a adalah Malaikat dan yang meng-amiinkan adalah Rasullullah saw dan para sahabat , dan dilakukan pada hari Jumaat.


Kedua

Dari Anas bin Malik r.a. dari Nabi SAW, baginda telah bersabda yang bermaksud:

" 1- Barangsiapa mendatangi majlis ilmu di bulan Ramadhan, maka Allah taala mencatat tiap-tiap langkahnya sebagai ibadat satu tahun dan dia akan bersamaKu di bawah panji-panji Arasy,

2- Barangsiapa memelihara solat berjemaah di bulan Ramadhan, maka tiap-tiap rakaatnya akan diganjari satu kota yang penuh dengan nikmat Allah taala,

3- Barangsiapa yang berbuat baik kepada kedua ibubapanya di bulan Ramadhan, maka dia akan memperolehi perhatian Allah taala dengan penuh kasih sayang, sedangkan aku (Rasulullah SAW) menjaminnya di dalam Syurga,

4- Seseorang isteri yang mencari keredhaan suaminya di bulan Ramadhan, maka baginya pahala seperti pahalanya Maryam dan Asiah,

5- Barangsiapa menolong keperluan saudaranya yang muslim di bulan Ramadhan, maka Allah taala akan menolongnya seribu keperluannya di hari Qiamat kelak ".


Ketiga

Puasa akan sempurna dengan menjaga 5 perkara tersebut :

1- Memejamkan mata dari segala sesuatu yang tercela menurut syara'
2- Menjaga mulut dari perkataan atau membicarakan tentang keaiban orang lain
3- Menahan telingan daripada mendengar sesuatu yang dibenci, cth : nyanyian yang melalaikan
4- Menggunakan dan memakan makanan serta minuman yang halal lagi berkat dengan menjauhkan barangan makanan serta minuman yang syubhah, cth : Produk Yahudi dan sekutunya
5- Hendaklah orang yang berpuasa tidak terlalu banyak makan sampai perut penuh saat berbuka walaupun makanan itu halal.

Continue...


Perkongsian: Islam sebar rasa damai

Posted by Abdullah Imrran As-Sabar on 12:52 AM 0 comments

APA yang menjadikan Islam sebagai agama kedamaian? Nama Islam itu sendiri sesuatu yang amat unik. Itulah pertama kalinya dalam seluruh sejarah agama di dunia ada agama secara harfiah bermakna kedamaian.

APA yang menjadikan Islam sebagai agama kedamaian? Nama Islam itu sendiri sesuatu yang amat unik. Itulah pertama kalinya dalam seluruh sejarah agama di dunia ada agama secara harfiah bermakna kedamaian.


Perkataan Islam memiliki dua konotasi. Pertama, tunduk dan penyerahan diri sepenuhnya kepada kehendak dan perintah Allah manakala yang kedua adalah damai. Islam adalah agama yang ditegakkan Allah S.W.T sendiri. Allah mempunyai pelbagai fitrah dan salah satunya adalah As-Salam yang bererti pembawa kedamaian. Orang yang beriman kepada Islam disebut Muslim. Muslim adalah seseorang yang sepenuhnya damai dengan dirinya sendiri dan mengembangkan kedamaian dalam masyarakat. Sebuah definisi yang cantik mengenai erti kata Muslim diberikan Nabi Muhammad s.a.w yang menyatakan: "Seorang Muslim adalah seseorang yang daripada tangan mahupun lidahnya semua orang menikmati keamanan dan keselamatan. (Riwayat Bukhari).


Hakikatnya, hanya orang yang tidak mengakibatkan mudarat kepada orang lain boleh dikatakan sebagai Muslim. Muslim juga hanya saling menghormati dan bertasamuh sesama Muslim atau bukan Muslim.


Rasulullah sendiri berdiri (sebagai penghormatan) ketika rombongan membawa mayat seorang Yahudi. Sahabat bertanya "Wahai Rasulullah, tapi dia itu orang Yahudi?" Rasulullah menjawab "Bukankah dia manusia?" Bahkan ketika Rasulullah ditanya berkenaan memberi bantuan kepada bukan Muslim: "Apakah kami boleh memberi bantuan kepada orang Yahudi?" tanya sahabat kepada Rasulullah s.a.w. "Boleh, sebab mereka juga makhluk Allah dan Allah akan menerima sedekah kita", jawab Rasulullah sambil bangga atas inisiatif sahabatnya.


"Bukankah dia manusia?". Kata ini penting, ketika kita membangunkan konsep hubungan antara manusia, sifat saling menghargai, menghormati dan saling mengerti amat penting. Tiada halangan yang boleh membataskan hubungan kita dengan orang yang berbeza agama, budaya dan status sosial. Sebagai manusia, kita perlu bersikap toleransi mengadili manusia tanpa memandang siapa dia, termasuk agamanya. Seorang Yahudi, yang setiap hari melempar kotoran ke arah Rasulullah, mencaci dan menyakiti baginda. Terbeliak matanya apabila mengetahui orang pertama sekali mengunjunginya ketika dia sakit adalah orang yang teramat dibencinya. Kerana itulah Yahudi berkenaan dengan bergetar hatinya berkata; "Demi Allah, budi pekertimu sungguh mencerminkan akhlak nabi. Maka, aku bersaksi bahawa tidak ada Tuhan melainkan Allah dan engkau adalah utusan Allah". Bukankah dia manusia yang melahirkan satu sikap indah dengan berlapang dada malah walaupun dengan mereka yang berbeza fahaman dan keyakinan? Suatu ketika rombongan 60 Nasrani Kota Najran tiba di Madinah al-Munawarah. Rasulullah kebetulan berada di rumah. Pada waktu Asar, mereka masuk ke Masjid Nabawi, tempat Rasulullah berada. Mereka menunaikan sembahyang di dalam masjid. Rasulullah bersabda "Biarkanlah mereka menghadap ke arah timur untuk menunaikan sembahyangnya". Betapa indah sikap Rasulullah terhadap keyakinan orang lain, beliau tetap menghormatinya.


Ahmad Shawi menceritakan dalam tafsirnya, Abu Hushain (sahabat Anshar) mempunyai dua anak lelaki beragama Nasrani. Di saat kedua-dua anaknya berniaga ke Madinah, dia akan menemui mereka.


Abu Hushain sangat menginginkan kedua-dua anaknya memeluk Islam. Dengan keadaan memaksa sambil emosi Hushain membawa kedua-dua anaknya kepada Rasulullah s.a.w seraya berkata: "Ya Rasulullah, pantaskah di antara kami masuk neraka?" sambil menunjuk kedua-dua anaknya dengan kesal. Namun, Rasulullah diam. Maka ketika peristiwa itu, turun ayat al-Quran surah Al-Baqarah ayat 156: "Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam)". Bahkan Rasulullah tidak memaksa orang tua mengajak anaknya memeluk Islam. Begitulah toleransi yang diajar Islam.


Hari ini, sejak kehadiran Islam kita hidup dalam keadaan damai dengan masyarakat yang berbilang bangsa dan agama. Islam menyebarkan rasa damai di hati manusia dengan tidak memaksa kebenaran yang diyakini umat lain. Islam lahir dengan toleransi, sikap tasamuh, berlapang dada dengan keyakinan orang lain. Islam yang memiliki ajaran 'laa ikraaha fi diin' itu dianggap sebagai candu yang membahayakan peradaban manusia, sehingga harus dilawan habis- habisan. Sememangnya Islam sangat bertoleransi. Sebagai contoh, ketika baginda diajak golongan kafir untuk saling menukar waktu, tempat dan bergantian menyembah tuhan, baginda menjawab tegas: "Lakum diinukum waliyadiin" (Agama kamu untukmu dan agamaku untukku). Itulah batas dan sempadan bebas bertoleransi, tetapi tetap ada batasnya. Bukannya Islam yang tidak kenal toleransi, tetapi mereka yang pernah hidup bersama Islam yang tidak mahu belajar apa yang Islam hidangkan sepanjang sejarah.

Continue...


Wednesday, July 28

Tazkirah 6:SEBELUM KITA MENGELUH...........

Posted by Abdullah Imrran As-Sabar on 2:32 AM 0 comments




1. Hari ini sebelum kamu mengatakan
kata-kata yang tidak baik, pikirkan
tentang seseorang yang tidak
dapat berbicara sama sekali.

2. Sebelum kamu mengeluh tentang rasa
dari makananmu, pikirkan tentang
seseorang yang tidak
punya apapun untuk dimakan.

3. Sebelum anda mengeluh tidak punya
apa-apa, pikirkan tentang seseorang yang
meminta-minta di
jalanan.

4. Sebelum kamu mengeluh bahwa kamu
buruk, pikirkan tentang seseorang yang
berada pada
tingkat yang terburuk di dalam hidupnya.

5. Sebelum kamu mengeluh tentang suami
atau istrimu, pikirkan tentang seseorang
yang memohon
kepada Allah untuk diberikan teman hidup.

6. Hari ini sebelum kamu mengeluh
tentang hidupmu, pikirkan tentang
seseorang yang meninggal terlalu
cepat.

7. Sebelum kamu mengeluh tentang
anak-anakmu, pikirkan tentang seseorang
yang sangat ingin
mempunyai anak tetapi dirinya mandul.

8. Sebelum kamu mengeluh tentang rumahmu
yang kotor karena pembantumu tidak
mengerjakan
tugasnya, pikirkan tentang orang-orang
yang tinggal dijalanan.

9. Sebelum kamu mengeluh tentang jauhnya
kamu telah menyetir, pikirkan tentang
seseorang yang
menempuh jarak yang sama dengan berjalan.

10. Dan disaat kamu lelah dan mengeluh
tentang pekerjaanmu, pikirkan tentang
pengangguran,
orang-orang cacat yang berharap mereka
mempunyai pekerjaan seperti anda.

11. Sebelum kamu menunjukkan jari dan
menyalahkan orang lain, ingatlah bahwa
tidak ada seorangpun yang tidak berdosa.
Continue...


Tuesday, July 27

Tazkirah 5: Kalau Mencari Teman

Posted by Abdullah Imrran As-Sabar on 8:30 PM 0 comments

ISLAM merupakan agama yang lengkap dalam semua aspek kehidupan sama ada dari segi ilmu pengetahuan, ekonomi, politik dan juga sosial. Oleh itu, dalam kehidupan sosial, kita telah disediakan beberapa garis panduan yang kalau diikuti boleh mendatangkan kebaikan dan menghindarkan keburukan.


Contoh kehidupan bersosial ialah soal mencari sahabat. Kita dinasihatkan supaya berhati-hati memilih sahabat kerana Islam menegah kita mancari sahabat yang boleh membawa kepada kemungkaran.

Seperti fiman Allah SWT dalam surah Kahfi ayat 29 yang bermaksud :

"Janganlah engkau mengikuti orang yang telah Kami lupakan hatinya untuk mengingat-ingat (berzikir) pada Kami dan ia suka mengikuti hawa nafsunya."

Sekiranya kita memilih sahabat yang terlalu cintakan dunia dan mementingkan hawa nafsunya, sahabat itu akan merugikan kita. Malah, lambat-laun, kita mencari sahabat yang soleh yang paling ingat -mengingati ke jalan yang diredhai oleh Allah SWT.
Hal ini dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadis yang bermaksud :

"Seseorang itu menurut agama (aturan) kekasihnya, maka oleh sebab itu baiklah seseorang dari kamu semua itu meniliti orang yang dikasihi."

WASIAT AL-QAMAH

Sifat-sifat yang perlu ada pada seseorang yg ingin kita jadikan sahabat bolehlah kita contohi daripada wasiat yang diberikan oleh al-Qamah kepada anaknya.......

Katanya :

"Hai anakku, jikalau engkau rasa perlu bersahabat dengan seseorang maka pilihlah yang mempunyai sifat-sifat ini iaitu :

Jikalau engkau melayaninya, ia suka melindungi, jika engkau bersahabat dengannya, ia akan merupakan hiasan dirimu dan jika engkau dalam keadaan kekurangan nafkah, ia suka mencukupi keperluanmu.

Pilihlah seorang sahabat yang apabila engkau menghulurkan tangan untuk memberikan jasa baik atau bantuanmu, ia suka menerima dengan rasa terharu, jikalau ia melihat kebaikan yang ada pada dirimu, ia suka menghitung-hitungkan.

Pilihlah seorang sahabat yang apabila engkau menghulurkan tangan untuk memberikan jasa baik atau bantuanmu, ia suka menerima dengan rasa terharu, dan dianggap sangat berguna, sedangkan jikalau ia mengetahui tentang tungkan keburukan dirimu lalu ia suka menutupinya.

Pilihlah sahabat yang jikalau engkau meminta sesuatu daripadanya, pasti ia memberi, jikalau engkau diam, ia mulai menyapamu dahulu dan jika ada sesuatu kesukaran dan kesedihan yang menimpa dirimu, ia suka membantu dan meringankanmu serta menghiburkanmu.

Pilihlah sahabat yang jikalau engkau berkata, ia suka membenarkan ucapan dan bukan selalu mempercayainya sahaja. Jikalau engkau mengemukakan sesuatu persoalan yang berat, ia suka mengusahakannya dan jikalau engkau berselisih dengannya, ia suka sekali mengalah untuk kepentinganmu."

Saiyidina Ali KWJ menjelaskan tentang sahabat yang baik. Antara lain, beliau menyatakan...

"Sahabat yang sebenar-benarnya ialah orang yang ada di sampingmu. Ia suka membabitkan dirinya sendiri dalam bahaya demi untuk kesejahteraanmu."

Saiyidina Ali KWJ bukan setakat bercakap kosong, malah telah membuktikan kata-katanya dengan mengambil alih tempat tidur Rasulullah SAW sewaktu baginda bersama Saiyidina Abu Bakar merancang untuk berhijrah ke Madinah. Walaupun Saiyidina Ali KWJ tahu risiko yang terlalu tinggi akan dihadapinya kerana pemuda-pemuda Quraisy bercadang untuk menyerbu rumah Rasulullah SAW dan membunuhnya, tetapi Saiyidina Ali KWJ sanggup menghadapi bahaya itu atas dasar kepentingan keselamatan sahabatnya. Atas pengorbanan dan kesetiaan beliau, Allah telah menyelamatkan beliau daripada dibunuh oleh pemuda-pemuda Quraisy itu.

Contoh persahabatan lain yang boleh diteladani ialah persahabatan Saiyidina Abu Bakar dengan Rasulullah SAW. Saidina Abu Bakar sentiasa mempercayai dan mengiakan apa yang Rasullullah SAW katakan. Sebagai contoh, sewaktu Rasulullah SAW menceritakan perjalanan Isra' dan Mi'raj kepada semua orang di Kota Mekah, mereka tidak mempercayai cerita Rasulullah SAW malah mengejek-ngejek dan menuduh baginda sebagai pembohong.

Mereka yang tidak percaya kepada cerita Rasulullah SAW telah pergi berjumpa dengan Saiyidina Abu Bakar untuk menanyakan sama ada cerita tersebut benar atau sebaliknya. Tujuan mereka adalah untuk mentertawakan Saidina Abu Bakar yang menjadi sahabat baik Rasulullah SAW. Apabila Saiyidina Abu Bakar mendengar mendengar pertanyaan mereka, dengan tenang beliau bertanya semula apakah benar Rasulullah SAW bercerita sedemikian. Mereka mengatakan begitulah cerita Rasulullah SAW lalu tanpa ragu-ragu Saiyidina Abu Bakar menyatakan apa yang Rasulullah SAW katakan itu semuanya benar.

Saiyidina Abu Bakar bukan setakat mempercayai apa yang sahabatnya katakan tetapi juga sanggup berkorban harta untuk kepentingan perjuangan agama Islam yang dibawa oleh sahabatnya.

PENGORBANAN SAHABAT NABI.
Di samping itu, pengorbanan yang paling besar yang diberikan oleh Saiyidina Abu Bakar kepada Rasulullah SAW ialah apabila sanggup bersama-sama dengan sahabatnya sewaktu berhijrah ke Madinah. Penghijrahan Rasulullah SAW ke Madinah bukanlah satu perjalanan yang selamat kerana orang-orang Quraisy sentiasa memusuhi dan ingin membunuh baginda.

Sewaktu dalam perjalanan dari Makkah ke Madinah, Saiyidina Abu Bakar sentiasa berada di hadapan dan di belakang Rasulullah SAW. Apabila baginda bertanya akan hal itu, Saidina Abu Bakar menjawab...

"Aku berjalan di hadapan untuk memilih jalan yang baik dan selamat sementara aku berjalan di belakangmu untuk menjaga keselamatanmu dari serangan musuh yang mengejarmu."

Sebagai kesimpulan, marilah kita perhatikan nasihat Abu Sulaiman tentang pentingnya memilih sahabat seperti yang dianjurkan oleh Islam.

Katanya...

Janganlah sesekali engkau bersahabat melainkan salah satu daripada 2 orang ini :

Pertama, orang yang dapat engkau ajak bersahabat dalam urusan duniamu dengan jujur.

Kedua, orang yang dijadikan sahabat itu dapat menambahkan kemanfaatan duniamu untuk urusan akhiratmu.

Jika engkau bersahabat selain daripada 2 orang ini, pastinya engkau memiliki kebodohan yang luar biasa besarnya.

Continue...


Hari ini dan esok untuk siapa?

Posted by Abdullah Imrran As-Sabar on 8:08 PM 0 comments

Hari ini kita bebas kesana kemari,
Hari esok entah bagaimana harus kita lalui,
Mungkin kita akan terkurung sekali lagi,
Atau mungkin saja kita lepas sekali lagi.


Hari ini kita mengecap hidangan paling istimewa,
Hari esok entah bagaimana rupa santapan dan rezeki kita
Mungkin kita akan kehausan dan berlapar sekali lagi,
Atau mungkin saja kita kenyang sekali lagi.


Hari ini kita bijak berkata-kata dan bersandiwara,
Hari esok entah bagaimana lidah kita kelu untuk bersuara,
Mungkin kita akan bisu terpaku sekali lagi,
Atau mungkin saja kita bersorak gembira sekali lagi.


Hari ini kita boleh bangun tegak berdiri,
Hari esok entah bagaimana belikat kita tiba-tiba sakit,
Mungkin kita akan berkerusi roda lagi,
Atau mungkin saja kita berlari sekali lagi.


Hari ini kita boleh saja minum kopi,
Hari esok entah bagaimana nasib pembancuh kopi
Mungkin kita akan minum secawan kopi lagi,
Atau mungkin saja kita kena bancuh kopi sendiri.


Hari ini kita boleh jadi Freemason atau zionis
Hari esok entah bagaimana kita boleh jadi reformis,
Mungkin kita akan tertipu dan terjajah lagi,
Atau mungkin saja kita jadi pengemis sekali lagi.


Hari ini kita boleh lepas di dunia,
Hari esok entah bagaimana nasib kita di sana.
Mungkin kita akan masuk ke dalam sekali lagi,
Atau mungkin saja kita jadi penunggu setia jeriji besi.

Hari ini hari kita ,
Hari esok pula, untuk siapa?
Continue...


Tajuk : Tiada Tajuk : Jangan Baca Artikel Ini !

Posted by Abdullah Imrran As-Sabar on 7:48 PM 0 comments

Jangan baca artikel ini.
Jangan baca artikel ini.
Jangan baca artikel ini.
Jangan baca artikel ini.
Jangan baca artikel ini.
Jangan baca artikel ini.
Jangan baca artikel ini.

Tapi kenapa rasa nak baca juga,
Tapi kenapa rasa nak baca juga,
Tapi kenapa rasa nak baca juga,

tak ada apa-apa,
tak ada apa-apa,
tak ada apa-apa,
tak ada apa-apa,

cuma nak minta tolong anda semua,
Tolong cerita sikit tentang dua gambar kat atas.
cukup lah setakat ni je, jangan baca seterusnya....

jangan baca ayat dibawah,

jangan baca ayat dibawah,

jangan baca ayat dibawah,

maaf, selamat membaca dan berfikir!

Itulah sifat semulajadi manusia..... perasaan ingin tahu!!!!

perasaan ingin mengkaji, perasaan ingin menguji,

Jadi, jangan bunuh perasaan itu,

suburkanlah ia dengan sentiasa belajar : agar tahu!

wassalam!
Continue...


Tazkirah 4: Mujahadah (2)

Posted by Abdullah Imrran As-Sabar on 2:52 AM 0 comments


Jihad melawan hawa nafsu ini pula terbahagi kepada 4 bahagian:-

1. Berjihad untuk mendapat hidayah(petunjuk) daripada Allah SWT.- kita berusaha, berikhtiar untuk mendapat petunjuk daripada Allah SWT.(petunjuk Allah ialah Islam itu sendiri).

2. Melaksanakan Islam, petunjuk Allah SWT itu di dalam kehidupan kita setiap hari dalam pelbagai aspek kehidupan kita.

3. Menyampaikan Islam yang telah kita laksanakan itu kepada orang lain.

4. Bersabar di dalam menyampaikan Islam kepada orang lain.


Jadi ada 4 peringkat jihad didalam melawan hawa nafsu ini yang mana apabila kita memperlengkapkan keempat-empat peringkat jihad ini maka barulah sempurna proses jihad kita melawan hawanafsu ini. Ini bermakna di dalam hidup kita ini setiap masa berkehendakkan kepada jihad dan lebih-lebih lagilah apabila kita hendak melahirkan dan melaksanakan Islam. Jadi di mana kita memperkatakan Islam maka di situlah kena ada jihad tidak kiralah sama ada diperingkat individu ataupun diperingkat jamaah. Kita seorang-seorang memerlukan jihad apabila nak melaksanakan Islam dan kita bersama-sama dengan sahabat-sahabat ataupun jamaah juga memerlukan jihad untuk melaksanakan Islam.

Mujahadah itu sebenarnya mempunyai makna yang cukup luas. Kita datang ke sini merupakan satu bentuk mujahadah, kita mendekatkan diri kita kepada suasana yang soleh, mendekatkan diri kepada sumber-sumber tarbiah yang betul seperti Al-Qur'an Al-Karim dan Sunnah Rasulullah SAW serta buku-buku yang dikarang oleh ulama-'ulama' yang muktabar semua itu termasuk dalam mujahadah. Kita hadir dalam halaqat, dalam tamrin dan program-program yang kita rancang, itu juga dikira mujahadah. Kita pergi menziarahi sahabat-sahabat kita, kita pergi menziarahi sanak-saudara kita dalam rangka nak menyebarkan kefahaman Islam misalnya pun dikira sebagai mujahadah,mujahadah untuk kita mendapat hidayah/petunjuk daripada Allah SWT.

Kita mendampingi orang-orang yang tertentu yang boleh membawa kita ke jalan yang haq maka itu juga dikira sebagai mujahadah. Kita mengelakkan diri kita daripada gangguan-gangguan maksiat, menjauhkan diri kita, anak-isteri, keluarga dan sahabat-sahabat kita daripada suasana-suasana yang tidak Islam dan dorongan-dorongan hawanafsu yang menyesatkan semua itu juga termasuk dalam usaha kita bermujahadah. Jadi alangkah luasnya kerja-kerja mujahadah yang perlu kita lakukan dalam rangka untuk kita mendapat hidayah daripada Allah SWT. Jadi semua usaha dan kerja-kerja yang kita lakukan sekiranya dibuat dengan penuh keikhlasan kerana Allah SWT maka itulah yang merupakan titik tolak yang betul ke arah untuk kita mendapat hidayah daripada Allah SWT. Jadi sekiranya apa yang kita buat, niat kita lillahi taala maka itulah jalan yang akan menyampaikan kita kepada hidayah Allah dan seterusnya membawa kita kepada makam(kedudukan) al-muttaqin ataupun orang-orang yang bertaqwa.


Untuk menuju ke arah muttaqin, untuk sampai kepada kedudukan orang-orang yang bertaqwa ini, kita dapati banyak berlaku kesalahan-kesalahan. Kita dapati di sana orang-orang yang salah didalam memahami konsep mujahadah ini, mereka melakukan mujahadah dengan konsep mereka yang tersendiri. Maka dengan sebab itulah kita dapati ramai yang bermujahadah tetapi tidak sampai kepada natijah yang betul yakni tidak mendapat hidayah daripada Allah SWT dan tidak dapat menjadi orang-orang yang benar-benar bertaqwa kepada Allah SWT. Mereka bermujahadah tetapi tidak mendapat hidayah dan taqwa. Jadi inilah yang betul-betul kita hendak jaga supaya jalan yang kita lalui itu betul-betul mendapat taufik ataupun persetujuan daripada Allah SWT. Dalam hendak memastikan kita bermujahadah ini dengan taufik/jalan yang dipersetujui oleh Allah SWT ini maka sebab itulah kita tidak memilih jalan yang lain melainkan jalan ataupun uslub yang telah ditunjukkan oleh Rasulullah SAW dalam rangka kita bermujahadah ini dan juga dalam rangka kita nak kembali mengambil Islam. Jadi kita bermujahadah ikut uslub Rasulullah SAW dan kita mengambil Islam ini juga ikut uslub ataupun jalan sebagaimana yang telah ditunjukkan oleh Rasulullah SAW.

Justeru itu tidaklah boleh kita membuat kesimpulan manakala kita hendak bermujahadah kita buat menurut cara kita sendiri ataupun tektik tersendiri tanpa melihat dan mengikuti uslub yang sebenarnya yakni uslub Rasulullah SAW. Kita tidak boleh buat ataupun fikir dengan cara kita sendiri di dalam bermujahadah ini. Dalam hal mengikuti jalan yang betul untuk bermujahadah ini telah berlaku kekeliruan di dalam kefahaman dan jalan-jalan yang hendak diambil akibat daripada kejahilan seseorang itu tentang konsep mujahadah yang sebenarnya. Kejahilan seseorang itu terhadap jalan mujahadah yang telah dilalui oleh baginda Rasulullah SAW itulah yang menyebabkan berlakunya kesalahan-kesalahan, ketidak-fahaman dan kekeliruan-keliruan di dalam melaksanakan mujahadah ini.

Di sini perlulah memahami betul-betul qadiah ataupun permasalahan mujahadah ini dan jalan-jalan yang perlu kita ikuti di dalam rangka untuk kita mendapatkan hidayah daripada Allah SWT dan menjadi manusia yang benar-benar bertaqwa kepada Allah SWT. Jadi sebagaimana yang kita jelaskan tadi sekirannya jalan yang kita ikuti dalam bermujahadah ini tidak betul, walaupun kita bersungguh-sungguh melakukan mujahadah ini, kita mencurahkan masa dan tenaga , wang ringgit dan harta benda yang banyak tetapi kejalan yang tidak betul maka semuanya itu akan menjadi sia-sia sahaja dan tidak akan mendapat taufik dan hidayah daripada Allah SWT. Kita tidak akan sampai kepada petunjuk dan taqwa yang sebenarnya.

Di dalam hal bermujahadah ini Ustadz Syed Hawwa menjelaskan," Kita mestilah bermula daripada noktah iman kepada Allah SWT dan bermula dengan noktah mentauhidkan/mengEsakan Allah SWT ". Mujahadah yang betul itu mestilah bermula dengan beriman kepada Allah dan beriman kepada prinsip-prinsip keimanan yang lain serta bermula dengan mentauhidkan dan mengEsakan Allah SWT. Mujahadah itu mestilah bertitik-tolak dengan beriman kepada Allah dan beriman kepada prinsip-prinsip keimanan yang lain seperti beriman kepada Muhammadur Rasulullah dan yang lain-lain lagi. Hakikat ini mestilah diterima secara disedari .Ianya tidak boleh dialpakan ataupun dilalaikan sebab mungkin sesaorang muslim yang lahir di dalam suasana Islam ataupun yang lahir ditengah-tengah masyarakat Islam maka dia tidak akan merasai bahawa perkara ini disuruh dan dituntut yakni supaya dia bermujahadah bermula dengan beriman kepada Allah SWT. Bila kita sudah ada biah solehah(suasana yang Islamik) maka mungkin boleh berlaku di mana seseorang muslim yang lahir di dalam biah yang seperti ini, dia tidak merasa perkara ini dituntut yakni supaya dia bermujahadah bermula dengan keimanan kepada Allah SWT. Jadi inilah satu kesilapan yang besar yang telah berlaku di dalam sejarah Islam. Kita dapati apabila wujudnya Daulah Islamiah dalam waktu yang agak panjang maka telah lahirlah umat Islam yakni generasi-generasi yang baru di dalam daulah tadi tetapi manakala tidak diingatkan kepada mereka tentang perlunya mereka bermujahadah bermula dengan beriman kepada Allah SWT dalam ertikata yang sebenarnya maka berlakulah berbagai-bagai masalah di dalam perkembangan dakwah Islam ini.

Inilah kesalahan yang telah berlaku di dalam masyarakat Islam beberapa masa yang lalu. Bila sudah banyak umat Islam, semua Islam, individu Islam, keluarga Islam, masyarakat Islam dan daulah Islam maka terlupa mereka kepada satu hakikat untuk mengajak generasi yang baru ini kepada merasai apa yang pernah dirasai oleh generasi yang awal yakni bermujahadah dengan titik tolak keimanan kepada Allah SWT dan mentauhidkan serta mengEsakan Allah SWT. Dalam realiti kita, kalau kita tidak ambil berat ataupun kita tak memperdulikan perkara ini maka itulah yang akan membawa kepincangan kepada perkembangan Jamaah Islamiah yang kita dukung ini.

Biah ataupun suasana yang ada pada hari ini yang diwujud dan dirancang kewujudannya oleh sistem yang ada pada hari ini lambat laun akan mempengaruhi umat Islam dan tidak dinafikan kemungkinan kita juga boleh lari meninggalkan suasana Islam ini kepada suasana yang lain meskipun di sana masih terdapat keperibadian Islam yang masih boleh diperlihatkan. Namun sekiranya umat ini larut di dalam kemewahan syaksiah Islamiah sehinggakan terlupa kepada hakikat untuk bermujahadah ataupun perlunya setiap individu itu mengislahkan dan berusaha untuk dia kembali bermujahadah bermula dengan keimanan kepada Allah SWT maka kemungkinan untuk dia larut di dalam suasana yang tidak Islamik itu boleh berlaku.

Al-Qaid pernah berkata, " Perkara ini kalau kita tak perkenalkan atau kita tidak tekankan betul-betul di dalam proses tarbiah kita kepada generasi yang baru ini maka itu merupakan satu kesalahan yang besar di dalam kerja-kerja amal Islami yang kita lakukan ". Kalau kita tidak kata MUJAHADAH MESTI BERMULA DENGAN KEIMANAN KEPADA ALLAH SWT ,walaupun kita lahirkan mereka ditengah-tengah masyarakat Islam, tetapi kita akan kehilangan mereka, mereka akan diambil oleh sistem yang ada pada hari ini.

Walaupun kita berusaha ke arah perkembangan jamaah kita, kita menyusun banyak perancangan yang baru di dalam hendak memperkuatkan lagi struktur perkembangan Jamaah Islam tetapi bagi sahabat-sahabat yang baru janganlah kita lupa untuk memperjelaskan kepada mereka bahawa mujahadah ini mestilah bermula dengan kita beriman kepada Allah SWT. Mesti bermula dengan kita mentauhidkan Allah SWT dan mengEsakan Allah SWT. Maknanya di sini, setiap masa, setiap peringkat , setiap perkembangan dan setiap suasana , bagi setiap individu dan jamaah ataupun sesiapa sahaja yang berhajatkan kepada Islam maka mujahadahnya mestilah bermula dengan keimanan kepada Allah SWT. Tidak kira waktu, tidak kira tempat ataupun suasana, apabila dia bermujahadah maka dia mestilah bermula dengan menyelesaikan permasalahan awal iaitu beriman dan mentauhidkan Allah SWT. Itulah jalan mujahadah yang sebenarnya.

Kita dapati apabila berlaku kesilapan di dalam memahami konsep mujahadah ini maka akan berlakulah kerja yang sia-sia yang mana kita nampak semacam tidak mendapat hidayah daripada Allah SWT.

Oleh itu dalam rangka bermujahadah ini kita juga mengharapkan agar kita dapat mencerminkan sifat ataupun keperibadian Islam yang sebenar. Kita ingin menunjukkan Syaksiah Islam yang sempurna. Maka untuk tujuan itulah kita kena pastikan bahawa mujahadah yang kita lakukan mestilah bermula/bertitik tolak daripada keimanan kepada Allah SWT.

Kita lihat di dalam sirah yakni dizaman Rasulullah SAW dan para sahabat telah berlaku satu perubahan dan peralihan yang sungguh besar di dalam masyarakat Islam ketika itu di mana telah lahir betul-betul di dalam masyakat dan juga generasi para sahabat ketika itu mereka-mereka yang benar-benar bertaqwa dan beriman kepada Allah SWT. Proses mujahadah yang mereka lakukan benar-benar telah menampakkan perubahan dan peralihan yang menyeluruh yakni daripada kufur kepada Iman dan daripada jahiliah kepada Islam.

Setelah terlaksana proses mujahadah yang bermula dengan beriman dan mentauhidkan Allah SWT serta memperbetulkan aqidah kita maka selepas itu barulah akan sampai pula kepada marhalah ataupun peringkat mujahadah yang kedua iaitu mujahadah untuk melaksanakan tugas-tugas yang diwajibkan, mujahadah untuk melaksanakan kewajipan yang difardukan oleh Islam dan juga mujahadah untuk meninggalkan perkara-perkara yang ditegah oleh Islam. Manakala telah sempurna mujahadah yang pertama tadi yakni mujahadah untuk beriman dan mentauhidkan Allah SWT maka barulah dia sampai kepada peringkat yang kedua yakni menyempurnakan Islam yang minima mengerjakan semua yang wajib dan meninggalkan semua yang dilarang oleh Allah SWT) di dalam semua aspek kehidupan kita setiap hari . Diperingkat ini barulah seseorang itu dapat melakukan ibadahnya dengan betul, dia mendirikan solat lima waktu dengan betul, berpuasa pada bulan ramadan dengan betul, memberi zakat, naik haji dan melaksanakan amal Islami (kerja-kerja Islam) yang betul dalam ertikata yang sebenarnya.

Jadi kita sebagai anggota-anggota di dalam jamaah Islamiah yang mengikuti tarbiah ini mestilah terlebih dahulu mengikatkan hati kita dengan keimanan kepada Allah SWT. Sekiranya hati ini tidak diikat dengan keimanan kepada Allah SWT terlebih dahulu maka mujahadah-mujahadah yang lain itu dia akan jadi satu tradisi sahaja. Solat jadi tradisi, puasa tradisi ataupun dalam realiti kita yang berulang-alik menghadiri program-program halaqat, tamrin dan sebagainya tetapi tidak jelas betul-betul pada kita tentang hakikat mujahadah yang pertama ini maka penglibatan kita itu juga akan menjadi tradisi sahaja. Tidak ada keberkesanan yang sebenarnya. Maka sebab itulah di dalam proses tarbiah ini kita nak bawa hati dan jiwa kita ini merasai betul-betul akan hakikat keimanan dan hakikat mentauhidkan Allah SWT. Kita hendak ikatkan hati kita ini dengan keimanan kepada Allah SWT dan bukannya hendak ikatkan dia kepada yang rutin. Kita tak mahu berlaku yang macam ini, misalnya dalam halaqat dia hadir, dalam tamrin dia hadir dan dalam aktiviti-aktiviti yang lain dia juga hadir tetapi tidak diikat betul-betul dengan keimanan kepada Allah SWT. Jadi kita nak dia hadir itu adalah dalam rangka untuk merasai hubungan dia dengan Allah SWT, hubungan hati dan ruh dia dengan pencipta dia yakni Allah SWT.

Apabila telah sampai keperingkat mujahadah yang kedua tadi, kita melaksanakan yang fardu dan meninggalkan yang haram dengan betul maka insyaAllah penigkatan diri kita akan menjadi suatu yang cukup soleh. Akan bertambah lagi hidayah Allah SWT kepada kita yang seterusnya akan meningkatkan dan menyempurnakan lagi ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Itulah diantara beberapa panduan mengenai jalan-jalan mujahadah yang perlu kita lalui dan kita nak ajak mereka-mereka yang lain, anak-isteri kita, keluarga kita, saudara-mara dan masyarakat semua melaluinya dalam rangka untuk menyempurnakan perhambaan kita kepada Allah SWT dan dalam rangka untuk kita menuju kepada taqwa dalam ertikata yang sebenarnya. Kuatnya kita (umat Islam) ini adalah kerana kuatnya taqwa yang ada pada setiap individu di dalam Jamaah Islamiah ini. Kekuatan taqwa ini hendaklah sentiasa kita jaga dengan proses mujahadah ini, proses di mana kita berusaha dan berikhtiar untuk mendapatkan hidayah Allah SWT pada setiap masa, setiap suasana dan setiap ketika.
Continue...


Tazkirah 3: Mujahadah (1)

Posted by Abdullah Imrran As-Sabar on 2:45 AM 0 comments


Islam telah menunjukkan kepada kita beberapa jalan yang boleh menyampaikan kita kepada taqwa dan salah satu diantara jalan-jalan tersebut ialah dengan kita bermujahadah. Berhubung dengan mujahadah ini Ustadz Syed Hawwa menjelaskan," Kita bermujahadah ini adalah untuk mendapatkan petunjuk daripada Allah SWT ". Oleh itu mujahadah ialah jalan untuk kita mendapat petunjuk daripada Allah SWT agar petunjuk itu masuk ke dalam hati kita. Jadi maknanya untuk mendapat dan memperoleh hidayah daripada Allah SWT maka perlu kepada mujahadah. Mujahadah juga merupakan jalan untuk kita menambahkan petunjuk. Setelah kita mendapat petunjuk kita hendak tingkatkan dan tambah lagi hidayah daripada Allah SWT iaitu dengan cara kita mempertingkat mujahadah.

Untuk melaksanakan mujahadah ini kita perlu mengikuti jalan yang betul. Sebab banyak orang yang berusaha dan bermujahadah tetapi tidak mendapat bimbingan dan hidayah daripada Allah SWT. Banyak kegiatan-kegiatan yang dilakukan dan bermati-matian bermujahadah tetapi tidak mendapat petunjuk daripada Allah SWT. Kerana apa? kerana jalannya tidak betul yakni tidak mengikut jalan yang telah dilaksanakan oleh Rasulullah SAW.

Hidayah Allah SWT merupakan mukaddimah kepada taqwa. Apabila seseorang itu mendapat hidayah daripada Allah SWT hasil daripada bermujahadah maka hidayah ataupun petunjuk yang diperolehinya itu adalah merupakan mukaddimah kepada taqwa, mukaddimah untuk dia menjadi seorang yang muttaqin yakni yang bertaqwa kepada Allah SWT. Ini bermakna taqwa itu diperolehi hasil dari anugerah hidayah yang diberikan oleh Allah SWT kepada orang-orang yang bermujahadah. Taqwa bukan boleh kita buat-buat dalam jiwa kita tetapi dia mestilah dengan hidayah daripada Allah SWT. Ini bererti seseorang itu tidak boleh menjadi orang yang bertaqwa dengan akal fikirannya sendiri , dia nak berubah menjadi orang yang baik dengan menggunakan akal fikiran dia sendiri, tidak boleh, sebaliknya dia mestilah mendapat hidayah/petunjuk daripada Allah SWT dengan jalan bermujahadah sebagaimana yang disyariatkan oleh Allah SWT dan yang diajarkan oleh Islam kepada kita melalui Rasulullah SAW. Firman Allah SWT :

Terjemahannya:

"Dan orang-orang yang berjihaduntuk mencari keredhaan kami,benar-benar akan kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. Dan sesungguhnya Allah berserta orang-orang yang berbuat baik ".
( Surah al Ankabut : 69 )

Ini merupakan janji-janji Allah s.w.t kepada mereka yang bermujahadah, Allah s.w.t akan berikan kepada mereka hidayah. Sesungguhnya Allah s.w.t tidak pernah memungkiri janjinya. Sesungguhnya Allah benar-benar akan berserta dengan orang-orang yang berbuat baik.

Setelah mendapat hidayah daripada Allah SWT maka bermulalah kita menjadi seorang yang bertaqwa kepada Allah SWT. Barulah kita menuju ke arah kehidupan orang-orang yang disebut sebagai Al-Muttaqin yakni yang bertaqwa kepada Allah SWT.Jika sekiranya kita tidak mendapat hidayah daripada Allah SWT maka ke arah menjadi orang-orang yang bertaqwa ini tidak akan wujud. Jadi kalau kita berusaha kuat mana sekalipun kalau tidak mendapat hidayah dari Allah SWT maka tidak akan ada mukaddimah, tidak akan ada permulaan ataupun titik tolak untuk kita menjadi seorang manusia yang bertaqwa kepada Allah SWT.

Oleh itu apabila kita bermujahadah ia akan menyampaikan kita kepada memperolehi hidayah daripada Allah SWT sementara hidayah yang kita perolehi itu pula akan menyampaikan kita kepada taqwa. Jadi itu hubungan di antara ketiga-tiga perkara, hubungan di antara mujahadah, hidayah, dan taqwa. Jadi mujahadah akan membawa kita kepada hidayah sementara hidayah pula akan membawa kita kepada taqwa. Jadi kalau kita tidak ikut jalan yang pertama ini yakni tidak bermujahadah maka tidak akan ada hidayah dan tidak ada taqwa dalam jiwa kita.

Satu perkara penting di dalam proses untuk kita bermujahadah dan mendapatkan hidayah daripada Allah SWT ialah uslub ataupun jalan-jalan yang kita lalui untuk bermujahadah itu mestilah mendapat taufik ataupun persetujuan daripada Allah SWT. Maknanya di sini, tidak semestinya orang yang bermujahadah itu akan mendapat hidayah daripada Allah SWT kerana ada orang yang bermujahadah tetapi dia tidak mendapat hidayah. Ini adalah kerana hikmah dan kebijaksanaan Allah SWT. Jadi kemungkinan ada berlaku kesilapan di dalam mujahadah seseorang itu ataupun dia bermujahadah tidak mengikut cara Rasulullah SAW bermujahadah, bagaimana Rasulullah SAW menunjukkan cara memperoses dan mengislah(memperbaiki) diri. Jadi dia bermujahdah tidak dengan taufik Allah SWT, tidak dengan persetujuan Allah SWT. Dia bermujahadah tanpa pertolongan dan hidayah daripada Allah SWT maka sebab itulah tidak melahirkan natijah yang sebenarnya.

Justeru itu di dalam langkah-langkah kita bermujahadah ke arah untuk mendapat hidayah dan taqwa daripada Allah SWT ini maka kita hendaklah memastikan terlebih dahulu bahawa jalan-jalan yang kita lalui di dalam bermujahadah ini mestilah terlebih dahulu mendapat taufik dan persetujuan daripada Allah SWT. Tidak boleh kita mereka-reka cara bermujahadah ini dengan akal fikiran ataupun dengan cara kita sendiri.

Titik-tolak yang betul untuk kita mendekatkan diri kepada Allah SWT ialah dengan bermujahadah. Kita berjihad dan berusaha. Sebab itulah ulama'-ulama' yang muktabar menggariskan bahawa jihad itu perlulah dijadikan sebagai matlamat hidup kita. Dalam hal matlamat hidup ini sekiranya kita baca Allah SWT berfirman;

Terjemahannya:

"Tidak Aku jadikan jin dan manusia melainkan supaya mereka semua beribadah(mengabdikan diri) kepadaKu".
(Surah az Dzariyat : 56)


Walaupun istilah dia berbeza, matlamat kita ialah untuk beribadah kepada Allah, matlamat kita ialah untuk mengabdikan diri kepada Allah, matlamat kita ialah jihad untuk mencari keredhaan Allah tetapi disegi konsep/tasawwur ataupun perincian nya, dia akan menjurus kepada hakikat yang sama. Matlamat hidup kita sebagaimana yang telah digaris dan diperincikan oleh ulama'-ulama'yang muktabar ialah kita perlu menjadikan jihad itu sebagai tujuan kita diwujudkan. Kita diwujudkan adalah untuk berjihad menegakkan kalimah syahadah, menegakkan deen Allah SWT di atas muka bumi ini. Untuk itu sebelum kita berjihad hendaklah kita fahami jihad ini dengan betul kerana jihad ini ada bermacam-macam jenis dan ada tertibnya, yang mana perlu kita utamakan terlebih dahulu dan yang mana selepas itu. Jadi jihad ini ada jihad melawan hawa nafsu, melawan orang-orang kafir, melawan orang-orang munafik, orang-orang zalim dan sebagainya.

Jihad melawan hawanafsu merupakan jihad yang berterusan dan perlu diutamakan kerana hal ini telahpun dinyatakan oleh Rasulullah SAW sebagaimana sabdanya yang bermaksud :

" Seutama-utama jihad ialah orang yang berjihad terhadap hawanafsunya dalam mentaati Allah azzawajalla ".
Continue...


Monday, July 26

Tazkirah 2: Jangan merasa lemah

Posted by Abdullah Imrran As-Sabar on 4:11 PM 0 comments



'Dan janganlah kamu merasa lemah dan janganlah kamu berdukacita (terhadap apa yang akan menimpa kamu), padahal kamulah orang-orang yang tertinggi (mengatasi musuh dengan mencapai kemenangan) jika kamu orang-orang yang beriman.' [Ali-‘Imran:139]

Kefahaman kita terhadap setiap detik kehidupan yang sedang dilalui dapat membantu dalam proses membuat keputusan kerana setiap kejadian atau perkara yang berlaku ada sebab-musababnya. Kemalangan jalan raya yang menyebabkan kematian ahli keluarga juga mempunyai hikmah yang tertentu untuk kita fahami. Malah kejayaan kita dalam sesuatu bidang turut memberi hikmah yang tertentu.

Beberapa tahun yang lalu, sebuah keluarga yang agak senang kehidupan mereka telah membuat keputusan untuk memagari kawasan rumah banglo mereka. Di kiri dan kanan rumah ini hanyalah rumah kayu yang kecil dan dihuni oleh beberapa keluarga orang biasa saja. Memagari kawasan rumah menyebabkan hubungan dengan jiran agak renggang dan tidak ramai orang yang ingin mengambil tahu kehidupan keluarga kaya berkenaan.

Tiga bulan sebelum hari raya puasa, tuan punya rumah dan isterinya menerima khabar yang amat menyedihkan iaitu anak lelaki sulung dan dua anaknya meninggal dunia dalam kemalangan jalan raya. Cuma isteri dan seorang lagi anaknya yang kecil telah selamat.

Kita tidak boleh menyalahkan keluarga ini kerana tindakan mereka membuat pagar rumah kerana mungkin kawasan berkenaan sering menjadi tumpuan pencuri dan sebagainya. Perkara utama ialah kemalangan yang berlaku dan meragut banyak nyawa. Kita tidak dapat bayangkan bagaimana sedih dan hibanya seorang ibu yang kehilangan anak dan curu serentak. Justeru, adalah wajar kita merenung maksud ayat di atas sebagai penguat semangat untuk hidup.

Walaupun ayat ini berkait dengan pendakwah dan pejuang agama Allah, namun sebagai orang beriman, kita boleh menjadikannya sebagai pedoman untuk meneruskan kehidupan biarpun terlalu banyak rintangan yang dihadapi. Ketika susah, kita perlukan sesuatu untuk memberi sokongan supaya kita tidak berasa lemah dan hilang tumpuan.


Pemberi sokongan yang paling hebat dan sentiasa mendorong kita untuk sabar menempuh sebarang cabaran ialah Allah swt.
Continue...


Tazkirah 1: Perbuatan zina bunuh rasa malu

Posted by Abdullah Imrran As-Sabar on 4:02 PM 0 comments

BUAT dosa siang malam tidak kira masa. Apa sudah jadi dengan umat Islam kini? Bersolat tetapi berzina. Ketika umat Islam berpuasa dia pula buat kerja laknat.

Ini yang diberitahu kepada saya seorang ibu yang mengadu mengenai anaknya dan aduan seorang isteri dengan perangai suami yang bermalam dan mengaku berzina dengan “kekasih baru.”

Saya masih ingat lagi kata-kata datuk saya ketika beliau mengajar di rumahnya dengan katanya, berzina seronok sekejap tetapi derita sampai ke neraka.

Tazkirah kali ini ingin saya menulis mengenai akibat berzina yang nampaknya sudah menjadi perkara biasa dan semacam tidak ada apa-apa perasaan pada pasangan sama ada remaja, dewasa atau tua.

Percayalah, kalau Allah marah mesti ada azab sama ada azab sementara di dunia dan apa lagi di akhirat. Di antara akibat buruk dan bahaya terbabit ialah:

1. Dalam zina terkumpul bermacam-macam dosa dan keburukan iaitu berkurangnya agama si penzina, hilanga sikap warak (menjaga diri dari dosa), buruk keperibadian dan hilangnya rasa cemburu.

2. Zina membunuh rasa malu, padahal dalam Islam malu adalah suatu yang amat diambil berat dan perhiasan yang sangat indah khasnya bagi wanita.

3. Menjadikan wajah pelakunya muram dan gelap.

4. Membuatkan hati menjadi gelap dan mematikan sinarnya.

5. Menjadikan pelakunya selalu dalam kemiskinan sehingga tidak pernah berasa cukup dengan apa yang diterimanya.

6. Akan menghilangkan kehormatan pelakunya dan jatuh martabatnya, baik di hadapan Allah mahupun sesama manusia.

7. Allah akan mencampakkan sifat liar di hati penzina, sehingga pandangan matanya liar dan tidak terkawal.

8. Penzina akan dipandang manusia dengan pandangan mual dan tidak percaya.

9. Zina mengeluarkan bau busuk yang mampu dihidu oleh orang-orang yang memiliki qalbun salim (hati yang bersih) melalui mulut atau badannya.

10. Kesempitan hati dan dada selalu meliputi penzina. Apa yang ia dapati dalam kehidupan ini adalah sebalik dari apa yang diingininya.
Ini kerana orang yang mencari kenikmatan hidup dengan cara bermaksiat kepada Allah maka Allah akan memberikan sebaliknya dari apa yang dia inginkan dan Allah tidak menjadikan maksiat sebagai jalan untuk mendapatkan kebaikan serta kebahagiaan.

11. Penzina mengharamkan dirinya untuk mendapat bidadari jelita di syurga kelak.

12. Perzinaan menyeret kepada terputusnya hubungan silaturrahim, derhaka kepada orang tua, pekerjaan haram, berbuat zalim serta menyia-nyiakan keluarga dan keturunan.
Bahkan, ia boleh membawa kepada pertumpahan darah dan sihir serta dosa-dosa besar yang lain. Zina biasanya berkait dengan dosa dan maksiat yang lain sebelum atau bila berlakunya dan selepas itu biasanya akan melahirkan kemaksiatan yang lain pula.

13. Zina menghilangkan harga diri pelakunya dan merosakkan masa depannya di samping meninggalkan aib yang berpanjangan bukan sahaja kepada pelakunya malah kepada seluruh keluarganya.

14. Aib yang dicontengkan kepada pelaku zina lebih meninggalkan kesan dan mendalam daripada asakan akidah kafir, misalnya kerana orang kafir yang memeluk Islam selesailah persoalannya.
Tetapi dosa zina akan benar-benar meninggalkan kesan di dalam jiwa kerana walaupun akhirnya pelaku itu bertaubat dan membersihkan diri, dia masih berasa berbeza dengan orang yang tidak pernah melakukannya?
Jika wanita yang berzina hamil dan untuk menutupi aibnya ia mengugurkannya. Dia berzina dan membunuh jiwa yang tidak berdosa.
Sekiranya dia ialah seorang wanita yang bersuami dan melakukan kecurangan sehingga hamil dan membiarkan anak itu lahir, dia memasukkan orang asing dalam keluarganya dan keluarga suaminya sehingga anak itu mendapat hak warisan mereka tanpa disedari siapa dia sebenarnya. Na'udzubillahi min dzaalik.

15. Perzinaan menyebabkan menularnya penyakit seperti Aids, siphilis dan gonorhea atau kencing bernanah.

16. Di antara azab di akhirat nanti penzina akan dibesarkan kemaluan, baik lelaki atau perempuan sebesar Bukit Uhud. Anda tahu besar mana Bukit Uhud? Semoga kita dan anak keturunan kita terselamat dari bencana durjana ini.
Continue...


Sunday, July 25

Enggan

Posted by Abdullah Imrran As-Sabar on 3:21 AM 0 comments

Enggan Berterusan
Dalam Penasaran
Dalam Kegelapan ku Tercari
Engganku Menanti
Dalam Penyeksaan
Kini Cintaku Masih Gelisah

Enggan Dipersia
Enggan Berkelanan
Semarak Cinta Belum Terbela
ku Sentiasa Akur Berdoa
Enggan Kecewa

ku Disaksi Oleh Jelapang Kasih
Nan Terbentang Kekeringan
aku Sebenarnya Insan Yang Dahaga
Cinta Tapi Tak Berdaya
Mestikah aku Yang Dulu Meluahkan
Jalan Cinta Mu Enggan Mengundang

Engkau Dah Berteman aku Merasakan
Cintamu Masih Berkelana
Cuba Kau Nyatakan
Walau Kepahitan
Asalkan Terjawab Persoalan
Makin Membuahkan Keresahan
Tabir Cintamu Belum Terbuka
Sedang Masaku Makin Terbuang

Enggan Kau Mengulas
Enggan ku Terbilas
Oleh Madahmu Yang Berkias
ku Sentiasa
Akur Menanti
Sehingga Jelas
Continue...


Liza Hanim Lirik

Posted by Abdullah Imrran As-Sabar on 2:51 AM 0 comments


Dosakah aku mencintaimu
Dan itu bukan kehendakku
Itu juga bukan kemahuanmu
Menodai percintaan ini

Dosakah aku mencintaimu
Setelah engkau dimiliki
Aku gagal memujuk hati ini
Untuk terus melupai dirimu

Izinku berteduh seketika
Merebah rindu pengubat duka
Demiku mencintaimu
Menyayangi dirimu
Meskipun sekadar dalam mimpi

Pergilah sayang kepadanya
Kerana dia lebih memerlukanmu
Pengorbanan sudah lama jadi milikku
Jangan kau kesali

Aku tidak tahu mengapa harusku
Mencintai dirimu
Mungkinkah kau ada jawapan yang lain
Teranglah padaku
Agar tidak sesal
Mengharap kasih pada yang berpunya
Agar kita sama merelakan
Continue...


Pembuangan Bayi Yang Makin Berleluasa

Posted by Abdullah Imrran As-Sabar on 12:22 AM 0 comments


Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk (surah Al-Isra ayat 32)

Masih kedengaran isu pembuangan bayi. Itu jasad kecil yang ditemui. Bagaimana jasad kecil yang tidak ditemui? Mungkin hilang ditelan masa. Adakah ini yang dikatakan dunia akhir zaman? Kita mampu menilai dimana silapnya. Bagi aku, dunia ini tidak zalim. Manusia yang membuatkan dunia menjadi zalim.

Keimanan Seorang Insan

Inilah asas atau basic bagi kita sebagai seorang muslim. Yang membezakannya adalah tahap keimanan seseorang itu. Jika keimanan seseorang itu ditahap yang baik, dia tidak akan memilih jalan yang gelap. Jangan meletakkan nafsu lebih tinggi daripada iman dan akal.

Didikan dan Perhatian Ibubapa

Ibubapa seharusnya memberikan didikan yang secukupnya kepada anak-anak. Didikan ini bermula sejak anak dalam kandungan ibu lagi. Mungkin pembuangan bayi terjadi kerana kurangnya didikan dan perhatian daripada ibubapa. Anak-anak diabaikan. Keadaan ini amat menyedihkan. Aku tak hairan terlihat anak gadis bersama heronya tika malam hari.

Gejala Sosial

“Takda keja berfaedah lain lagi ke nak buat?” Pengaruh gejala sosial kepada remaja memang kuat. Ditambah lagi dengan jiwa remaja yang suka memberontak, ingin mencuba dan berani. Mungkin disini titik hitam itu bermula. Dari gejala sosial ringan-ringan hingga ke jenayah pembuangan bayi

Masyarakat Prihatin

Masyarakat perlu peka keadaan sekeliling. Jangan hanya memandang sebelah mata. Terkenang kejadian yang menimpa adik Syafiah Humairah. Kenapa masyarakat ketika itu hanya memandang sedangkan mereka tahu syafiah humairah didera? Ada kalanya prinsip “jangan jaga tepi kain orang” tidak lagi releven.

Continue...


Friday, July 23

Perkongsian Mutiara Kata

Posted by Abdullah Imrran As-Sabar on 10:36 PM 0 comments

Kalau engkau ramai sahabat bersyukurlah!Lantaran ramai orang yang menghargai dan memperhatikan engkau,tandanya harga dirimu mahal dan timbangannya berat.
Persahabatan adalah perisai bagi segala bencana dan segala peristiwa yang terjadi pada setiap zaman.

Manusia yang paliang lemah ialah oarang yang tidak sanggup mencari teman dan paling lemah daripada itu ialah orang yang menyia-yiakan teman yang diperolehinnya.

Brang siapa mengkehendaki daripada sahabatnya apa yang tidak dikehendakinya,maka seseungguhnya ia telah berbuat zalim kepadanya.Barang siapa mengkehendaki daripada sahabatnya seperti apa yang dikehendakinya,seseungguhnya ia telah mendatangkan kepayahan kepadanya.Barang siapa tidak mengkehendaki apa-apa daripada sahabatnya,seseungguhnya ia berbuat keutamaan kepadanya.

Sahabat sejati adalah orang-orang yang dapat berkata-kata benar denganmu, dan bukan orang-orang yang dapat membenarkan kata-katanmu.

Teama-teman kita kasihi daripada keluarga dan anak-anak kita,kerana keluarga mengingatkan kita kepada dunia dan teman-teman mengingatkan kita pada akhirat.

Uji sahabatmu dengan kepapaan atau kesusahan kamu.

Kekayaan menarik sahabat-sahbatmu.,kemiskinan menjadi penolaknya.

Sahabatmu pada hari ini boleh menjadi seteru pada hari esok.

Sahabat yang ebal lebih merbahaya daripada seteru yang berakal.

Sahabat yang celaka itu sentaiasa melalaikan kita,tetapi seteru yang celaka sentiasa mengingatkan kita.

Anjing yang garang itu lebih baik daripada sahabat yang khianat.

Bersahabat dengan orang jahat itu ibarat berperahu di laut.Sunguhpun kita selamat daripada tenggelam tetapi kita tidak terlepas daripada rasa takut.

Sahabat sering menjadi musuh.Oleh itu berhati-hatilah memilih sahabat.

Bermusuh dengan orang yang berakal lebih ringan daripada bersahabat dengan orang bodoh.


Continue...


Thursday, July 22

Berteman Sepi

Posted by Abdullah Imrran As-Sabar on 3:40 PM 0 comments

Penaku menari mencoretkan
Sebuah puisi kelukaan
Gurindam jiwa
Cinta dan airmata
Di kamar hati ini
Masih ada sembunyi
Kenangan yang tak mampu
Ku lemparkan jauh

Penaku menari melakarkan
Gambar kesayuan masa silam
Tinta bersulam biru
Warna kerinduan
Berkaca jernih ingatanku
Biarpun dikau telah jauh
Dari pandanganku

Manisnya pertemuan
Pahitnya perpisahan
Segala kini tidak dapat
Untukku bahasakan
Semua kini kaku
Tiada lagu merdu
Setiap madah baris kata
Bukannya lagi buatmu

Kini berteman sepi
Kini aku sendiri
Suka dan duka
Dalam meniti gelombang
Kembara panjang

Jauh melangkah pergi
Tidak menoleh lagi
Kenangan silamku
Tinggal tertulis kini
Dalam sebuah puisi

Penaku menari membariskan
Puisi sebuah pengalaman
Gurindam jiwa cinta dan airmata
Di kamar sepi ini
Titisan membasahi
Dan aku tidak tahu
Pada siapakah untukku luah rasa

Continue...


Wednesday, July 21

benarkah kau setia

Posted by Abdullah Imrran As-Sabar on 5:18 PM 3 comments




pertama kali ku berjumpa denganmu
wajahmu indah seperti bunga-bunga
yang beterbangan di awan-awangan
yang berkilauan

*bulan pertama ku bercinta denganmu
sikit pun tidak perasaan sayangmu
harap diriku yng lama menunggu atas setia dari bibir mu

oohhh kasih ku
/> benarkah kau setia ataupun kau berpura
sewaktu bersamaku
wajahmu ku terbayang
selalu di ingatan
walaupun berjauhan
kau tetap ku sayangi

terima kasih ku ucap padamu
kerana sanggup bercinta dgn ku
tapi ku tau engkau dan aku tak akan kekal selamanya

(* ulang)
Continue...


Thursday, July 15

Kelebihan bulan Syaaban...

Posted by Abdullah Imrran As-Sabar on 2:00 PM 0 comments

Di bawah arasy, Allah SWT telah mencipta sebuah laut yang amat luas -

sejauh mata memandang. Di permukaan laut tersebut Allah telah mencipta

satu Malaikat yang amat besar. Sayapnya di sebelah kanan sejauh mata

memandang dan di sebelah kiri sejauh mata memandang.

Setiap kali umat islam berselawat ke atas junjungan besar Nabi Muhammad

SAW pada bulan Syaaban maka malaikat tadi akan turun ke dalam laut

tersebut dan akan naik semula sambil mengibas-ngibas sayap-sayap dan

bulu-bulu di badannya. Maka akan berguguranlah

berjuta juta titik air dari tubuh malaikat tersebut.

Sekiranya seratus kali umat islam berselawat maka seratus kalilah

malaikat tadi akan turun dan naik kembali sambil mengibaskan sayap dan bulu pada

tubuhnya.

Dari setiap titik air dari tubuh malaikat tadi akan tercipta satu

mailaikat lain yang mana setiap satu malaikat yang tercipta akan

memohon dari Allah SWT akan keampunan dosa orang yang berselawat ke atas Nabi

Muhammad SAW pada bulan Syaaban sampai hari Qiamat.

Sekiranya sejuta titik air yang gugur dari tubuh malaikat tadi maka

terciptalah sejuta malaikat yang memohon keampunan orang yang berselawat.

Oleh itu rajin rajinlah berselawat pada bulan Syaaban yang mulia ini

kerana bulan Syaaban ini adalah bulan junjungan besar kita Nabi

Muhammad SAW. Semoga kita akan tergolong bersama orang yang mendapat keampunan

dan rahmat Allah SWT.

Continue...


Wednesday, July 14

Siapakah Yang Layak Di Gelar Zul-Qarnain dan Keturunan Zul-Qarnain Manakah Yang Telah Sampai Ke Bumi Melayu?

Posted by Abdullah Imrran As-Sabar on 11:55 PM 0 comments

Tajuk : Siapakah Yang Layak Di Gelar Zul-Qarnain dan Keturunan Zul-Qarnain Manakah Yang Telah Sampai Ke Bumi Melayu?

Ada beberapa nama atau watak tersohor sepanjang sejarah manusia yang cuba diketengahkan dan didakwa sebagai Zul-Qarnain,tetapi yang paling banyak diperbahaskan ialah Raja Kurush(Cyrus The Great) dan Raja Iskandar(Alexander The Great).Walaupun secara peribadinya saya berpendapat Raja Kurush atau Cyrus The great adalah watak yang sesuai dengan Zul-Qarnain yang disebut dalam Al-Quran,namun dalam artikel ini saya juga turut menulis secara ringkas tentang Raja Iskandar.

Kita mulakan dengan Zul-Qarnain,selepas itu Raja Kurush atau Cyrus The Great dan seterusnya Raja Iskandar atau Alexander The Great

***********************************************************************************

Zulqarnain Mengikut Al-Quran :

Bermakna ; yang mempunyai dua tanduk,yang datang dari dua kurun,yang datang dari dua generasi,yang memiliki dua ufuk(timur dan barat),yang memiliki kekuatan jasmani dan rohani,yang beroleh hidayat berupa ilham dan petunjuk Ilahi.

Namanya disebut Oleh Allah sebanyak tiga kali dalam surah Al-Kahfi

Ada kaitan dengan Yakjuj Makjuj.

Menerima wahyu dari Allah berupa ilham

Membina tembok besi bercampur tembaga untuk halang Yakjuj Makjuj

Raja Kurush atau Cyrus The Great ( 590 SM – 530 SM ) :

Juga digelar Cyrus II Parsi atau Cyrus The great.

Dilahirkan di Anshan,Iran pada 590 SM (ada yang mengatakan lahir pada 576 SM)

Anak kepada Raja Parsi Cambyses I (anak kepada Cyrus I )

Tahun 559 SM,beliau menaiki tahkta Raja Anshan setelah ayahnya meninggal dunia.

Tahun 550 SM, beliau berjaya menawan Ecbatana iaitu Bandar utama Empayar Madia(Medes).

Tahun 546 SM,beliau berjaya menakluk keseluruhan Empayar Madia(Medes) dan menjadi Raja bagi Empayar Parsi.

Tahun 539 SM ,beliau menawan Babylon tanpa penentangan yang hebat dan pertumpahan darah kerana kedatangan tentera mereka melintasi Sungai Euphrate sebelah malam setelah mengalihkan dahulu aliran sungai itu kesebuah terusan menyebabkan paras air sungai turun ke aras paha, tidak di sangka oleh penduduk dan tentera Babylon.Akhirnya beliau menjadi Raja Babylon pada 24/10/539 SM. Dengan itu beliau berjaya mengalahkan 3 kerajaan besar iaitu Medes,Lydia dan Babylon.

Beliau membebaskan semua tahanan yahudi yang diambil sebagai hamba abdi semasa pemerintahan Raja Bukhtanasar dan membenarkan mereka pulang ke tanahair mereka di Palestine.

Bulan Ogos 530 SM,beliau meninggal dunia dalam satu peperangan melawan Kaum Massagetae.Kaum ini banyak persamaan dengan kaum Sychtian dari segi cara berpakaian, gaya hidup, dan cara berperang secara berkuda dan menggunakan panah.Mayatnya dikebumikan di Pasargadae,Iran.Jika benar dia Zul-Qarnain,maka matinya Raja Kurush itu adalah mati yang mulia sebagai syahid kerana berjihad melawan bangsa keturunan Yakjuj Makjuj!

Sumbangannya ialah pembebasan hamba,memperkenalkan sistem pos dan hak-hak asasi manusia sebagaimana yang tercatat pada Cyrus Cylinder termasuk kebebasan beragama.

***********************************************************************************************

Raja Iskandar atau Alexander The Great ( 356 SM – 323 SM ) :

Seorang raja yang dikenali sebagai Alexander of Mecedonia, atau Alexander III, atau Alexander The Great. Nama arabnya ialahIskandar Al-Makduni (Macedonia).

Dilahirkan pada tahun 356 SM di Pella,Macedonia (Greece sekarang ini)

Murid kepada Aristotle iaitu seorang ahli falsafah Yunani

Menjadi raja pada tahun 336 SM menggantikan ayahnya Raja Philip II yang dibunuh.

Mempunyai seekor kuda hitam bernama Bucephalus,berkhidmat sehingga 20 tahun bersama Iskandar sehingga kuda itu mati dalam satu peperangan di India.

Memulakan misi penaklukannya ke asia pada tahun 334 SM

Tahun 333 SM terlibat dalam peperangan Issus- menang mengalahkan Raja Empayar Parsi iaitu Darius III.

Tahun 331 SM, Darius berdamai dengan Raja Iskandar.Selepas itu berperang kembali dalam peperangan Gaugamela.Raja Iskandar menang dan Darius melarikan diri dan dibunuh oleh menterinya sendiri.

Tahun 327 SM Iskandar mula terpengaruh dengan adat resam orang parsi.Orang bawahan mesti mencium tangan,melutut dan menyembah orang atasan sebagai tanda hormat.Motif kononnya untuk mengekalkan sifat ketuhanan diri Iskandar itu sendiri yang merasakan dia adalah anak Zeus tidak dipersetujui oleh rakyatnya dan orang ramai.Selepas itu mula membunuh pegawai dan menterinya sendiri yang cuba memberontak

Tahun 326 SM ,terlibat dalam peperangan Hydespas melawan Raja wilayah Punjab iaitu Raja Porus dari Empayar Magada dalam misinya menawan India.Iskandar menang tetapi kuda kesayangannya terbunuh.Berlaku pemberontakan dari tenteranya sendiri ketika ditebing sungai Ganges kerana keengganan mereka menyeberangi sungai itu yang dalam dan deras airnya dengan kuda .

Tahun 323 SM, beliau meninggal dunia di Istana yang dulunya milik Raja Bukhtanasar di Babylon.Punca kematian masih misteri,diantaranya diracun,malaria,demam panas.

Bertanggungjawab atas kematian ratusan ribu nyawa tenteranya dan musuh-musuhnya.

Selalu mengambil arak dan selalu berada dalam keadaan mabuk.Beliau tidak menjaga kepentingan rakyat dan orang ramai,malah negaranya sendiri hampir-hampir dikalahkan musuh di masa ketiadaanya dalam tahun 331 SM oleh orang-orang Yunani.Ini adalah kerana Macedonia kekurangan tentera selepas 300,000 tentera dikerahkan oleh Iskandar dalam misinya.Beliau juga tidak memikirkan kepentingan negaranya sendiri kerana sanggup menghabiskan masa di luar negara sedangkan Macedonia tiada pewaris semasa ketiadaannya.

Empayarnya melebar dari Balkan Hingga ke Himalaya India.6 minggu sebelum usianya menjejak 33 tahun beliau telah menakluk 3 buah benua dalam masa kurang sedekad.

Masih banyak cerita-cerita pelik dalam sisi hidupnya yang gelaptercatat dalam sejarah yang tidak mahu saya tuliskan disini!


************************************************************************************


Hujah-Hujah Raja Kurush (Cyrus The Great) itu Zulqarnain :


Dalam Old Testement, buku Daniel-Bab lapan, ada tertulis tentang bagaimana Nabi Daniel bermimpi di istana Shushan di Wilayah Elam menggambarkan ada seekor kambing gurun bertanduk dua yang mengalahkan semua binatang dan akhirnya dikalahkan oleh kambing bertanduk satu.

Selepas itu Nabi Daniel tidak sedarkan diri lalu muncullah malaikat dan memberitahu dirinya bahawa yang bertanduk dua ituadalah Raja kepada Madia dan Parsi dan yang bertanduk satu ituadalah Raja Yunani.Jadi raja yang memenuhi ciri-ciri mimpi di atas ialah Cyrus The Great(Kambing bertanduk dua).Lagipun ia betul mengikut turutan masa (time line) iaitu lebih awal dari masa Raja Iskandar(Alexander The great) yang digambarkan di dalam mimpi itu sebagai kambing bertanduk satu!

Zulqarnain juga disebut dalam buku Daniel dan buku U’zair(Ezra) sebagai seorang raja yang beriman dengan Allah swt.Perwatakan ini sama dengan Raja Kurush atau Cyrus The Great.Tidak logik pula kalau disandarkan watak Zul-Qarnain itu kepada Raja Iskandar kerana kita tahu bagaimana cara hidup Raja Iskandar!

Ciri-ciri Zulqarnain yang disebut dalam Al-Quran seperti membuat perjalanan kearah matahari terbenam(barat),menerima wahyu dari Allah iaitu boleh memilih samaada boleh mengazab atau membuat kebaikan terhadap musuh-musuhnya,membuat perjalanan ke arah matahari terbit(timur) dan membina tembok menghalang Yakjuj makjuj juga dipenuhi oleh watak Cyrus The Great/Raja Kurush

Dalam perjalanan Zul-Qarnain ke arah barat, di sebut dalam surah Al-kahfi ayat 86 :

“Hingga apabila dia sampai ke tempat terbenamnya matahari,dia melihat matahari terbenam pada laut yang berlumpur hitam…..”laut berlumpur hitam itu jika kita anggapkan dengan perjalanan Raja Kurush bermula dari pusat empayarnya dari Iran ke barat,maka bertemulah kita dengan Laut Hitam! Laut yang berlumpur hitam itu adalah Laut Hitam kerana jika kita mengambil gambar dari udara,semua lautan lain airnya berwarna kebiru-biruan kerana didasarnya adalah pasir,kecuali hanya Laut Hitam yang berwarna hitam kerana dasarnya berlumpur hitam.

Jika dikatakan Zul-Qarnain itu Raja Iskandar,maka akan jadi pelik dan tidak seiring pula dengan time line kerana pada waktu pertama kali pergerakan kekuasaan tentera Macedonia kearah barat itu Raja Iskandar masih kanak-kanak dan penaklukan itu di buat oleh ayahnya iaitu Raja Phillip II.

Selain itu ciri lain Zul-Qarnain ialah beliau boleh menerima wahyu,seperti firman Allah dalam surah Al-Kahfi… “…dan kami berkata wahai Zulqarnain,kamu mampu menyiksa ataupun mampu berbuat kebaikan kepada mereka” – ayat 86.

Orang yang paling sesuai ialah Raja Kurush,ia juga disebut dalam kitab perjanjian lama seperti buku Isaiah,U’zair dan Chronicle…sebagai seorang raja yang beriman.Jika diteliti sejarah, Raja Kurush menganut agama Zarathustra yang dibawa oleh Nabi Zahathustra. Pada asalnya agama ini tidak menyembah api dan ia adalah diantara empat agama wahyu ilahi.Namun lama kelamaan ia diselewengkan seperti kristian diselewengkan kepada Trinity juga.Nama Zarathustra bertukar kepada Zoroaster selepas itu di zaman yunani purba.Selepas kedatangan islam mereka disebut ahli Al-kitab.

Ternyata raja Kurush seorang raja yang pemaaf,tidak suka kepada pembunuhan ,memberi kebebasan beragama dan memperkenalkan hak asasi manusia dan seorang raja yang adil seperti yang tercatat di Cyrus Cylinder.Raja Kurush adalah seorang hamba Allah yang beriman dan takutkan Allah.Beliau telah membebaskan tawanan yahudi dan membenarkan mereka pulang ke Jurusalem dan membina semula tempat ibadat yang pernah dibangunkan oleh Nabi Sulaiman untuk menyembah Allah.Contoh lain ialah ketika Raja Kurush menawan Lydia,rajanya iaitu Raja Croesus tidak dibunuh atau dizalimi tetapi sebaliknya dilantik sebagai penasihat dan sahabatnya pula.

Jika Zulqarnain itu disandarkan kepada Raja Iskandar pula,agak tidak logik kerana beliau menyembah tuhan yang pelbagai.Beliau juga mengaku beliau anak Tuhan Zeus dan anak tuhan Ammon.Beliau pernah mendirikan 12 kuil untuk menyembah 12 tuhan Olympia di Sungai Hyphasis,India.pada tahun 332 SM,ketika beliau memasuki Mesir,beliau telah melakukan korban pujaan kepada Dewa Apis dimana dewa itu yang juga digelar Dewa Hapi adalah seekor kerbau yang dianggap suci.Selepas itu beliau ditakhtakan dengan takhta berkembar Firaun.

Beliau juga tidak memenuhi ciri-ciri Zulqarnain kerana melakukan pembunuhan dan pembakaran beramai-ramai keatas orang-orang Assakenian di Ora dan Massage walaupun mereka telah menyerah kalah.


Ciri Zulqarnain yang lain ialah beliau melakukan perjalanan ke arah Timur seperti firman Allah dalam surah Al-kahfi.. “Hingga ia sampai ke tempat terbitnya matahari(timur) dan mendapati suatu kaum yang tiada bagi mereka perlindungan”.Sekali lagi dilihat Raja Kurush memenuhi ciri ini kerana beliau pernah bergerak ke Timur iaitu pernah menakluki Makran dan Sistani hingga ke Balkhan dan Afghanistan.

Ciri Zulqarnain yang lain ialah membina benteng besi penghalang Yakjuj Makjuj sebagaimana Firman Allah dalam surah al-Kahfi ayat 93-96 yang bermaksud :

“Hingga beliau(zulqarnain) sampai diantara dua pengadang,beliau mendapati suatu kaum yang hampir-hampir tidak difahami bahasa mereka.Mereka berkata : Wahai Zulqarnain,sesungguhnya Yakjuj dan Makjuj adalah orang-orang yang melakukan kerosakan di muka bumi,maka bolehkah kami memberi kamu suatu pembayaran supaya kamu membina dinding antara kami dan mereka(yakjuj makjuj).Maka berkata Zulqarnain : apa yang dikuasakan oleh Tuhanku padanya adalah lebih baik,maka tolonglah aku dengan kekuatan tenaga manusia dan alat alat supaya dapat aku membuat dinding antara kamu dan mereka.Berikanlah kepada aku kepingan kepingan besi hingga apabila besi itu sama rata dengan kedua-dua puncak gunung itu,dia pun berkata:Tiuplah! Sehingga selepas besi itu menjadi merah seperti api,dia pun berkata : berilah kepadaku tembaga yang sudah dilebur untuk aku tuangkan kepadanya [Al-Quran:surah Al-kahfi : 93-94 ]

Berkaitan dengan perkara di atas ,saya berkeyakinan penuh bahawa Yakjuj Makjuj ini adalah manusia,puak yang meminta bantuan dari Zul-Qarnain itu pula bagi saya bukannya penduduk atau komuniti yang sembarangan,mereka ini adalah bangsa yang kaya raya kerana mereka sanggup membayar upah kepada seorang raja yang terkenal.Contoh mudah ialah jika kita mahu mengupah Yang Di Pertuan Agung untuk melakukan sesuatu tugas atau kerja ,takkan lah harganya bernilai puluhan atau ratusan ringgit je!!! Tentulah upahnya mahal bukan? Jadi...hanya orang yang berada saja yang sanggup membayar upah semahal itu!


Tercatat dalam sejarah kedua-dua mereka, sama ada Raja Kurush atau Raja Iskandar pernah membuat dinding/tembok iaitu sepanjang sungai Syrdar’ya atau Jaxartes yang digelar Cyreschata(dinding kurush) dan Alexandria Eschaete(dinding Iskandar).Antara tembok-tembok lain yang dibina oleh raja-raja yang berlainan adalah Tembok Besar China,tembok di asia tengah berhampiran Bukhara dan Tirmidh,tembok di Dagistan Russia atau dikenali sebagai Derbent berhampiran laut kaspia atau tembok yang dibina di arah barat di kawasan Kaukasus ketiga.

Mengikut pendapat ramai pakar sejarah,tembok Zulqarnain ialah satu tembok di kawasan Kaukasus di kawasan barat laut Kaspia.Ukurannya ialah 50 batu panjang,29 kaki tinggi dan tebalnya ialah 10 kaki.


Hujah lain yang mengatakan itulah tembok yang dibina oleh Zulqarnain ialah ketika zaman khalifah Saidina Umar ,beliau telah menghantar Suraqah bin Amr pada tahun 22 Hijrah ke Derbent untuk mencari dan mengkaji tembok Zulqarnain di situ.Sekiranya disitu bukan letaknya tembok Zulqarnain,mengapa Saidina Umar menghantar utusannya iaitu Abdul Rahman bin Rabi’ah bersama Suraqah bin Amr melaui Armenia ketempat itu dan bukan ke tempat lain.


Hujah yang lain ialah ketika pemerintahan khalifah Abbasiah Al-Wathiq yang memerintah antara tahun 908 M – 932 M,beliau sekali lagi menghantar seorang utusan ke Derbent melaui Tblisi sebelum memasuki kawasan kaukasus iaitu Ahmad bin Fadhlan untuk mencari dan mengkaji tembok tersebut secara terperinci.

Oleh itu sekiranya ini benar-benar tembok yang dibina oleh Zulqarnain,maka Raja Kurush sekali lagi menepati ciri-ciri Zul-Qarnain kerana dalam catatan sejarah, Raja Iskandar tidak pernah menjejakkan kakinya ke kawasan Kaukasus dan kawasan ini bukan termasuk dalam jajahannya! Ilmuan Abul Kalam pernah menceritakan bahawa Raja Kurush(Cyrus The Great) dalam ekspedisinya ke utara telah bertempur dengan Kaum Sychtian yang di terjemahkan sebagai kaum liar Yakjuj Makjuj.Raja Kurush telah mengalahkan mereka di satu tempat bernama Daryal Pass yang terletak di Derbent.Beliau lalu membina dinding besi bercampur tembaga disitu.Jika kita sandarkan Pembina tembok itu adalah Raja Iskandar,maka ianya agak tidak masuk akal kerana dia tidak pernah ke sana,dan masa pemerintahannya yang singkat iaitu selama 7 tahun tidak mencukupi untuk membina tembok kerana sibuk meluaskan jajahan penaklukannya dan serangan kearah India.


Oleh itu ramai pakar sejarah berpendapat Raja Kurush adalah orang yang sesuai dengan ciri Zulqarnain itu kerana mengambil kira beliau telah membina tembok untuk menghalang kaum liar Scythian (Yakjuj Makjuj ) dari menggangu rakyat di bawah taklukannya yang berada di sebelah selatan Banjaran Kaukasus iaitu meliputi Azerbaijan,Georgia,Dagistan dan Armenia pada tahun 537 SM dalam tempoh 9 tahun pemerintahannya di situ iaitu 200 tahun sebelum kelahiran Raja Iskandar(lahir 336 SM).


Merujuk kepada penulisan Herodotus,beliau mengatakan keturunan Makjuj disebut Scythian dalam bahasa Yunani.Ia disokong oleh flavius Josephus selepas itu.Herodotus menulis bahawa Kaum Scythian pernah menguasai Madia /Empayar Parsi selama 28 tahun dan selepas itu mereka dikalahkan kembali oleh raja Kurush (Cyrus The Great)


Maka, marilah kita teruskan perbincangan kita pula berkaitan dengan pembinaan tembok besi itu oleh Zulqarnain.Jika di teliti ayat Al-Quran dalam surah al-kahfi ayat 93-94 di atas,puak yang memohon jasa baik Zulqarnain untuk membuat tembok itu sebenarnya adalah satu puak atau bangsa yang sememangnya sudah mahir dalam pencairan dan pembuatan besi.


Saya juga ingin menarik perhatian anda semua untuk berfikir berkaitan ayat Al-Quran ,kata-kata Zul-Qarnain
“maka tolonglah aku dengan kekuatan tenaga manusia dan alat alat supaya dapat aku membuat dinding antara kamu dan mereka”.Bagi saya ayat itu bermaksud Zul-Qarnain hanya membantu mereka sahaja! Mereka sebenarnya telah mahir dan mempunyai alat-alat tersebut. Jika mereka tidak mahir masakan Zulqarnain berkata “Berilah kepadaku tembaga yang yang sudah dilebur supaya dapat dituangkan kepada besi itu”.Jika mereka adalah puak yang tidak tahu melebur atau membuat besi dan tembaga,sudah tentu Zulqarnain berkata “Berikanlah kepadaku tembaga yang telah kuleburkan itu”!



Maka siapakah bangsa misteri itu?.Jika menurut penulisan Herodotus,kaum Georgian adalah golongan yang pertama sekali mengetahui cara melebur dan membentuk besi.Mereka berasal dari Selatan Kaukasus.Kaum ini di kenali sebagai Kolchis oleh orang purba Yunani dan Rom.Keturunan mereka telah disebut dalam kitab Genesis sebagai guru atau pengajar kepada semua kemahiran dan pertukangan yang melibatkan besi dan tembaga [Herodotus:Trans by William Beloe. (1831) :Jones&Co;University of Michigan].

Bangsa Armenia juga dikatakan mahir dalam pencairan besi di zaman purba.Walaupun begitu mereka – [ orang-orang Georgia dan Armenia] - selalu diserang oleh kaum dari utara yang disifatkan sebagai ganas dan liar iaitu kaum Scythian dan Cimmerian.

Dicatatkan bahawa dalam kurun ke 6 SM hingga ke 5 SM mereka dibawah taklukan Empayar Parsi yang ditadbir oleh Dinasti Achaemenes.Maka,siapakah raja dari Dinasti Achaemenes itu?...raja itu ialah… tidak lain dan tidak bukan Raja Kurush (Cyrus The Great).


Mungkin ada orang yang bertanya saya pula selepas ini ,jika mereka sudah tahu dan mahir membuat dan melebur besi,mengapa perlu meminta pertolongan Zul-Qarnain untuk membuat tembok besi itu???

Jawapannya ialah sudah pasti mereka meminta Zul-Qarnain membuat dan menyelenggarakan projek tersebut kerana pada waktu itu mereka di bawah kekuasaan atau kerajaan Zul-Qarnain.Rakyat mestilah memohon dan memaklum akan hasrat tersebut kepada pemerintah,Dengan bantuan Zul-Qarnain dan pengawalan bala tenteranya sudah pasti projek tersebut telah berjalan lancar selama 9 tahun dan siap tanpa gangguan dari kaum Scythian sebelah utara!



Alasan yang lain ialah mungkin mereka mahukan teknologi pembinaan yang lebih canggih dari Zulqarnain yang ketika itu raja yang menguasai Timur dan barat memandangkan tembok yang ingin dibina ialah panjangnya 50 batu ,29 kaki tinggi dan tebalnya ialah 10 kaki itu tidak mampu dibuat oleh mereka tanpa bantuan teknologi Zul-Qarnain.Bayangkanlah bagaimanakah rupanya alat yang digunakan untuk MENIUP besi panas yang berwarna merah itu sebelum ia di campurkan dengan tembaga yang sudah lebur keatasnya seperti yang diterangkan dalam Al-Quran itu!


Jika disandarkan kepada watak Zul-Qarnain,maka Raja Kurush adalah orang yang paling layak dan beliau terbukti mempunyai teknologi yang hebat,contohnya ketika mengalihkan aliran sungai Euphrate sehingga aras airnya menurun ke aras paha dan memudahkan tentera berkudanya menyeberangi sungai tersebut lalu menakluki Babylon pada tahun 539 SM .


Bayangkan saudara,ternyata kerja-kerja mengalihkan air itu bukan perkara yang mudah jika tidak dibantu oleh teknologi Raja Kurush!!! Lagipun bila kembali semula kepada zaman Raja Iskandar selepas itu iaitu ketika ingin menyerang wilayah Punjab Empayar Magada India,tenteranya terpaksa memberontak kerana melawan arahan Raja Iskandar yang menyuruh mereka menyeberangi Sungai Ganges yang dalam dan deras dengan kuda.

Mengapa Raja Iskandar tidak berfikir dan bertindak seperti raja kurush sebelumnya? Hal ini bagi saya adalah satu lagi bukti yang menunjukkan Raja Kurush mempunyai kelebihan akal dan teknologi serta seorang raja yang mendapat petunjuk dari Allah berbanding Raja Iskandar.



Berbalik semula kita kepada proses pembinaan tembok tersebut,Adakah tiupan itu mampu dibuat dengan mulut mulut penduduk Georgia dan Armenia atau tiupan itu dibuat oleh makluk lain yang berbentuk Mitos/khayalan ,adalah tidak logik.Lagipun benda-benda berbentuk Mitos itu tidak ada dalam al-quran ,mengapa harus kita mempercayainya?


Akhirnya saya ingin membuat kesimpulan bahawa Raja Kurush atau Cyrus The Great adalah Raja yang memiliki ciri-ciri Zulqarnain seperti yang disebut dalam Al-quran.


Oleh itu….jika anda semua juga bersetuju dengan saya…maka…

Marilah kita siapkan puzzles ribuan tahun ini bersama!!!


Maka Raja Kurush dari Empayar Parsi itulah Zulqarnain,Dialah yang membina tembok besi bercampur tembaga itu,dialah yang berperang dengan kaum Scythian yakjuj makjuj itu. Nah bukankah itu 3 cerita dalam satu masa!!!


Anda tidak bersetuju dengan saya? Tidak mengapa….


mungkin ada yang berkata kalau begitu kenapa tidak diletakkan nama Kurush sahaja menggantikan Zulqarnain dalam surah al-Kahfi itu?.....
hanya Allah swt saja yang tahu sebabnya

Pendapat saya pula , salah satu sebabnya ialah supaya kita berfikir dan terus berfikir…….teruskan membaca…dan berfikir….

Selain itu, mungkin ada agenda tersembunyi dari Dajjal dalam mengubah dan memutar belitkan fakta sejarah…
tujuannya hanya satu :

* untuk menipu manusia dan menyembunyikan kebenaran itu sejak zaman berzaman!.
..

tidak percaya???


Sila lihat contoh peranan Ulamak upahan Zionis/Dajjal untuk menggelapkan sejarah kehebatan melayu islam dizaman Kerajaan Perlak,Samudera-Pasai dan Aceh.


Jika diteliti sejarah kesusasteraan dan budaya Yunani telah berlaku satu usaha untuk memperbesar-besarkan peranan bangsa Yunani di pentas dunia dan cuba menggelapkan peranan Bangsa lain seperti Parsi dan Rom…
dan jangan lupa juga Bangsa Mala di Land Of Promised!



Mungkin kata-kata Prof Dr Hamka dalam tafsir Al-Azhar menyebut tentang siapakah Zulqarnain ini boleh kita renungkan bersama…katanya :

Zul Qarnain bukanlah nama,melainkan gelaran kebesaran dan kehormatan yang diperlambangkan oleh penguasa itu dengan memakai mahkota yang bertanduk dua.Biasanya tanduk dua itu,yang dilambangkan sebagai tanduk lembu liar terpisah ke kiri dan ke kanan dan di perbuat dari emas.Dan hanya raja itu saja yang memakainya.Ketika seseorang memohon ampun atau ketika mengadapnya,tidaklah orang menyebut namanya melainkan memanggilkan mahkota yang merangkap gelaran kebesarannya,“Wahai Zul Qarnain!” “Wahai yang mempunyai dua tanduk!”.Hingga pada zaman kita yang Mutakhir ini pun kebiasaan demikian masih banyak dipakai raja-raja besar,masing-masing dengan susunan katanya sendiri,Malah Yang DiPertuan Minangkabau di zaman bahari disebut : “Daulat Yang Di Pertuan,Yang Bersemayam di Pagar Ruyung,Yang Empunya Mahkota Si Kula-Qamat,Yang mempunyai Tenun Sang Seta,Yang Empunya Tabuh Pulut-Pulut,Yang Empunya Tambang Emas di Selida” dan sebagainya”

Perhatian!!!

Perlu diingat bahawa Iskandar yang digelar Zulkarnain yang hidup sewaktu dengan Nabi Ibrahim dan sempat tawaf di baitullah bersama Nabi Ibrahim itu bukan Zul-Qarnain yang disebut dalam Al-Quran,beliau ialah cucu kepada Nabi Nuh melalui anaknya Sam.(Katakan kita namakan dia Iskandar A.)


Perhatian!!!


Ada seorang lagi yang bernama Iskandar menurut Al-Hafidh ibn ‘Asakir didalam kitabnya berjudul Tarikh adalah dari keturunan Rumi bin Al-Asfar bin Yaqaz bin Al-Ais bin nabi Ishak bin Nabi Ibrahim.(Katakan kita namakan dia Iskandar B)

Jadi persoalan seterusnya Siapakah pula Raja Iskandar Zulkarnainyang tersohor di dunia melayu dan Nusantara sejak zaman berzaman itu??? Adakah dia Zulqarnain yang disebut dalam Al-Quran??? bagaimana namanya boleh digabungkan menjadi Iskandar-Zulqarnain pula??? Renretan sejarah silam perlu diperbetulkan semula nampaknya!!!

Siapa yang perlu memikul tugasan ini??? Tentulah saya dan anda semua!!!

Mari kita jejaki Keturunan dan anak cucu Raja Kurush Empayar parsi itu….sudah pasti kita akan dapat membongkar siapakah raja berketurunan darinya yang turun di Bukit Si Guntang itu!!!

Petikan dibawah saya ambil dari Kitab Sejarah Melayu :

[“A’lam ketahui olehmu,pada zaman dahulukala,dan pada masa yang lalu,kata yang empunya ceritera,bahawa Raja Iskandar,anak Raja Darab,Rom Bangsanya, Makaduniah negerinya,Zulqarnain gelarnya;sekali persetua baginda berjalan hendak melihat matahari terbit,maka baginda sampai pada satu bi’at,negeri Hindi” ]

Cubalah renungkan betul-betul ayatnya wahai saudara se-Bangsa ku … setujukah anda jika saya katakan bahawa sejarah itu telah diubah oleh tangan-tangan ghaib…menjadikan Zul-Qarnain versi Melayu itu adalah Raja Iskandar atau Alexander The Great!!!

Mengapa jadi begitu???

Mengapa mereka mahukan kita keliru???

Bukan di Nusantara sahaja…kempen menjadikan Alexander sebagai Zul-Qarnain begitu hebat di Yunani dan Rom selepas kematiannya!padahal jika kita meneliti sejarah hidup Alexander..dia begitu jauh untuk memenuhi ciri-ciri Zul-Qarnain yang disebut di dalam Al-Quran.


Oh ya..sebelum artikel ini berakhir, dari mana asal usul dan siapa pula bangsa Rom itu?

Bangsa Rom berketurunan daripada ‘Ais atau ‘Aisoo adik beradik nabi Yaakub dimana kedua-duanya anak kepada Nabi Ishak!

(Katakan kita namakan Iskandar Zulkarnain berbangsa Rom dalam sejarah melayu itu Iskandar C)

Katakan Zul-Qarnain yang disandarkan kepada Raja Kurush itu kita namakan sebagai Iskandar D, dan Raja Iskandar atau Alexander The Great itu kita namakan dia Iskandar E,

Jadi Iskandar manakah dari yang 5 orang itu yang menurunkan bangsa-bangsa Mala atau Melayu di bumi bertuah ini??? Iskandar A @ B @ C @ D @ E ?????

Baiklah,sekali lagi… untuk memudahkan anda….Zul-Qarnain manakah yang keturunannya turun atau sampai di Bukit Si Guntang itu? keturunan Zul-Qarnain yang hidup dizaman Nabi Ibrahim yang asal keturunannya dari Sam anak Nuh a.s kah atau keturunan Zul-Qarnain yang disandarkan kepada Raja Kurush(Cyrus The Great) ataupun dari keturunan "hero" yang bernama Iskandar Zul-Qarnain di alam melayu itu yang telah menjejakkan kaki ke bumi Mala ini???

Di olah daripada buku keajaiban dunia.

Continue...